Bantengmetro.com, Labuhanbatu,-Sekolah yang nyaman, aman dan sehat merupakan impian semua orang anak didik dan juga orang tua, untuk menimba ilmu, sebagai dasar memperoleh pengetahuan.
Hanya saja, kata impian tersebut jauh panggang dari api di SD Negeri 04 Bilah Barat, Labuhanbatu - Sumut
SD Negeri 04 Bilah Barat masih berdiri dan berjalan dengan sangat baik, walau kondisinya sangat memprihatikan, karena di sana sini banyak asbes yang bolong-bolong dan terburai seakan mau runtuh.
Siapa yang salah...? Jika melihat sisi penganggaran oleh pemerintah pusat, melalui program Dana Operasional Sekolah (BOS) yang digelontorkan setiap tahunnya, sudah cukup memadai.
Akan tetapi, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kepala sekolah (Kasek) SD Negeri 04 Bilah Barat, Ibnu Sabil, penggunaan anggaran dana BOS tahun anggaran 2024, telah menganggarkan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana sebesar Rp 30.834.000,-
Hasilnya, gedung sekolah tampak kusam, asbes bolong dan terburai, kamar mandi tanpa pintu dan tidak ada air.
Selanjutnya, menurut sumber data yang diperoleh, Ibnu Sabil juga telah membayarkan gaji honorer di tahun yang sama, sebesar Rp 151.500.000,-
Namun, pembayaran gaji honorer untuk lima orang, terdiri dari gaji honor tendik empat orang dan non tendik satu orang, lagi-lagi penuh kejanggalan dan tidak sesuai.
Ketika ditemui diruang kerjanya Ibnu menjelaskan, tenaga honorer yang dibayarkan kepada ke lima tendik dan nontendik sebesar Rp 1.500.000,-/bulan.
"Lima orang dikali Rp. 1.500.000/orang,-" Ungkapnya, Senin (20/10/2025).
Jika di kalkulasikan, seharusnya pihak sekolah harusnya membayar gaji honorer tiap bulannya Rp 7.500.000,- atau jika dikalikan 12 (setahun), sebesar Rp 90.000.000,-
Menurut data yang diperoleh, gaji yang dibayarkan Rp 151.500.000 dikurangi Rp 90.000.000- sesuai penjelasan Kasek SD Negeri 04 Bilah Barat Ibnu Sabil sebagai KPA, ada selisih sebesar Rp 61.500.000,-
Ibnu Sabil pun tidak dapat memberikan penjelasan dan memilih bungkam atas selisih hingga puluhan juta rupiah, (JB).



0 Komentar