Pembangunan Jembatan Dengan Dana Yang Pantastis, Namun Tidak Dibarengi Kualitas



Labuhanbatu,Bantengmetro.Com-Biaya yang tidak tergolong kecil untuk pembangunan sebuah jembatan dengan ukuran
 panjang 14,90 M dan lebarnya 5,5 M yang menelan biaya sebesar Rp 1,632.000.000 Milyar bersumber dari APBD Labuhan batu Tahun 2022 dipertanyakan.

Pasalnya, konstruksi Jembatan yang memakai 8 besi habin ( gelagar) atau besi H yang memanjang menghubungkan ruas jalan masih menggunakan besi bekas jembatan lama, walau dicet ulang namun masih tampak jika besi H tersebut sudah berkarat.

Pembangunan jembatan dengan ukuran tersebut dengan nilai kontrak yang digelontorkan saat ini diyakini sudah selayaknya menggunakan material baru, demikian disampaikan salah seorang pemborong dalam bincang-bincang santai disebuah warung kopi (Warkop) dikota Rantauprapat.

Mirisnya lagi, dari pantauan awak media Jum’at (10/2/2023) di lapangan selain menggunakan material lama, pekerjaan pemasangan Bronjong juga diduga tidak sesuai fungsinya, yaitu untuk melindungi pondasi dari terjangan air dengan debit air yang cukup deras dari hulu dan mencegah terjadinya longsor yang dapat menyebabkan jembatan ambruk.

Pemasangan Bronjong didapati tidak sampai kedasar tanah, bahkan pemasangan berada diatas pondasi jembatan yang melengkung, maka jika pemasangan Bronjong seperti itu, diyakini tidak dapat berfungsi maksimal dan pondasi jembatan tidak akan bertahan lama mengingat debit air yang deras dari hulu, terlebih saat musim hujan.

Seperti diketahui sebelumnya, bahwa jembatan tersebut ambruk akibat terjadinya longsor disekitar jembatan dengan intensitas curah hujan yang tinggi.

Rudi seorang mandor pekerja yang didapati dilapangan menuturkan, bahwa pengerjaan Bronjong pihaknya tidak terlibat.

"Saya tidak ikut pekerjaan tentang bronjong ini, orang lain yang mengerjakannya, jadi saya tidak tahu bang, memang saya melihat bestek untuk jembatan menggunakan gelagar besi lama, ini masih tahan bang, memang untuk pengecoran pondasi memakan waktu 21 hari, biayanya masih kurang , untuk penyelesaian pekerjaan saya kurang tahu, "ujarnya

Demikian juga jalan alternatif yang seharusnya diadakan pihak pelaksana, namun hanya mengalihkannya ke jalan alternatif milik PT. ASDA.

Pembangunan jembatan sudah berjalan hampir tiga bulan namun sampai saat ini tidak selesai, sehingga menimbulkan pertanyaan bagi warga.

"Sudah tiga bulan bang dikerjakan, namun belum selesai, kami susah melewati jembatan alternatif milik PT.ASDA ini’ katanya.

Sayangnya, hingga saat berita ini dimeja redaksi belum ada jawaban dari pihak PUPR dan Pelaksanaan dari CV TRI JAYA SAKTI bahkan cenderung mengelak, Senin, 14/02/2023 (Red).

Posting Komentar

0 Komentar