APH Diminta Audit DD Meranti Kecamatan Torgamba Labusel

Labusel, Banteng Metro.com.Diminta, aparat penegak hukum (APH) mengaudit pengunaan Dana Desa (DD) Meranti Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) Propinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2022. Diantaranya, pembelian bibit ayam kampung sebanyak 950 ekor dengan harga Rp 67.000/ekornya.

Selain itu, desa juga melakukan pembelian benih jagung sebanyak 949 kg dengan harga 10.000/ kg dan pakan ayam berupa Br dibeli Rp 635.000, pupuk dolomit 42 zak dengan harga 40 ribu/zak, pupuk TSP 524/10 kg pupuk urea /12 ribu, pupuk npk 22 zak.

Tampubolon seketaris desa yang ditemui wartawan dikantor desa Meranti menyebutkan, Rabu (22/2/2023)," ayam yang dibagikan beratnya sekitar 6-7 ons."Ayam dibagikan ke warga desa.Dua ekor ayam persatu keluarga, tidak semua warga mendapat, yang dianggap kurang mampu yang diberi" papar Tampubolon.

Saat ditanya, kenapa harga ayam jauh berbeda bila dibandingkan dengan harga pasar, Tampubolon menyebutkan, sebagai seketaris, dirinya hanya menerima dokumen pembeliaan ayam. "Rp 67.000/ekor itu, sudah termasuk pajak dan yang membeli ayam tim pelaksana kegiatan dan diberikan kepada kepala dusun untuk selanjutnya dibagikan kepada warga desa" ujar menerangkan.

Sedangkan pupuk Dolomit, TSP, Urea dan NPK diberikan kepada warga untuk memupuk tanaman jagung."Kalau jagung ditanam dipekarangan warga, kita sudah panen" ujar Tampubolon sambil memperlihatkan video tanaman jagung.

Pembelian untuk ketahanan pangan itu dibenarkan Surbakti Pj Kepala Desa Desa Meranti Kecamatan Torgamba Kabupaten Labusel menjawab wartawan melalui telepon selulernya, Rabu (22/2/2023),"Semua diberikan kepada warga desa dan sudah diaudit oleh Inspektorat" ujarnya.

Dijelaskannya, harga ayam tersebut sudah termasuk uang minyak pada saat pembelian dan lainnya."Yang membeli ayam itu tim pelaksana kegiatan dan sudah diaudit oleh Inspektorat Pemkab Labusel" ujarnya.

Berbeda dengan keterangan Sekdes, salah seorang warga yang sedang ngumpul disalah satu warung didepan kantor kepala desa saat ditemui wartawan menyebutkan, keluarganya diberi dua ekor ayam kampung, kalau bibit jagung ditolak, karena tidak tahu dimana akan ditanam."Bibit tanaman saya tolak, pekarangan rumah sudah penuh, tidak tahu mau dimana nanamnya.Besar ayam saat diterima segini" ujar ibu dimaksud sambil memperlihatkan kepalan tangannya.

Sayangnya, ibu tersebut tidak menerangkan, apakah pihak desa memberikan pakan ayam berupa BR untuk membesarkan dua ekor ayam yang diterimanya, (ACD).

Posting Komentar

0 Komentar