Bantengmetro.com,Labuhanbatu,- Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di beberapa sekolah menjadi sorotan, karena tidak tepat guna dan asal-asalan, Sabtu (10/05/2025).
Dana BOS yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah, justru digunakan untuk keperluan yang tidak prioritas.
Menurut sumber data yang dihimpun, SMKS Citra Bangsa Al Ittihad Aek Nabara, Kab. Labuhan Batu, Prov. Sumatera Utara, pada beberapa poin, dana yang digolontorkan cukup Fantastis, seperti:
1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain
Rp 49.802.000
Rp 45.000.000
2. Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan
Rp 81.028.000
Rp 63.580.000
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana
Rp 81.960.000
Rp 89.830.000
Bahkan, penggunaan dana BOS tahun 2024 pada poin tersebut, diduga mark up.
Kepala sekolah (Kepsek) SMKS Citra Bangsa Al Ittihad, Kresno Broto, hingga berita ini diterbitkan belum dapat dikonfirmasi.
Kurangnya pengawasan dari dinas cabang pendidikan setempat, menjadi salah satu penyebab pengelolaan dana BOS tidak tepat guna dan asal-asalan.
Sekolah-sekolah tidak memiliki kejelasan tentang bagaimana dana BOS seharusnya digunakan, sehingga mereka menggunakan dana tersebut sesuai dengan kepentingan mereka sendiri.
Pengelolaan dana BOS yang tidak tepat guna dan asal-asalan dapat berdampak negatif pada mutu pendidikan di sekolah-sekolah.
Dana BOS yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, justru digunakan untuk keperluan lain yang tidak prioritas.
Tindakan Perbaikan sangat diperlukan dengan melakukan pengawasan lebih ketat, dan memberikan pendampingan kepada sekolah-sekolah, untuk memastikan pengelolaan dana BOS yang efektif dan efisien (JB).
0 Komentar