Bantengmetro.com, Labuhanbatu- Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan tiba di Labuhanbatu, Sumut esok hari Jumat (15/03/2024) dengan menggunakan helikopter, Kamis (14/03/2024).
Sejumlah persiapan dilakukan pemkab Labuhanbatu dan aparat keamanan untuk menyambut kedatangan Presiden.
Diperoleh dari berbagai sumber, jadwal kunjungan kerja (Kunker) presiden akan mendatangi pasar Glugur dan Bulog serta bagi-bagi sembako kepada warga.
Jika berdasarkan jadwal tersebut, presiden hanya sekitar Empat jam berada di Labuhanbatu.
Dengan jadwal dan waktu sebanyak itu, kunker presiden tidak akan signifikan atau tidak akan banyak menyerap aspirasi dan keluhan warga tentang apa yang dibutuhkan masyarakat Labuhanbatu.
Menurut salah seorang warga yang tidak bersedia namanya disebutkan, ketika dimintai tanggapannya, jika kunker Presiden hanya sebatas bagi-bagi sembako, dan kunjungi pasar saja, kurang memberikan efek dan tidak setimpal dengan anggaran yang dikucurkan, baik Pemda dan Pusat.
"Kita tahulah bang kalau seorang pejabat, apalagi ini presiden yang turun, pasti anggarannya tidak sedikit, sementara hasilnya tidak signifikan, lebih bagus lah anggaran itu diberikan kefakir miskin saja", ucap pria paruh baya itu dengan polos.
Senada dengan warga, Bung JB Gultom, Ketua DPC Masyarakat Penggiat Anti Narkoba Republik Indonesia (Mapan RI) Labuhanbatu memprediksi, Kunker presiden Jokowi kali ini tidak akan signifikan untuk kepentingan masyarakat, jika hanya sebatas yang tertera dalam jadwal.
"Sangat kita sayangkan ya, sudah jauh-jauh tapi tidak signifikan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, jika hanya bagi-bagi sembako dan mengunjungi pasar saja", ujarnya.
Menurut Bung JB, seharusnya Presiden Jokowi menyediakan waktu dengan masyarakat, agar keluhan masyarakat Labuhanbatu tersampaikan.
Misalnya, masyarakat banyak mengeluhkan maraknya Narkoba di Labuhanbatu, sementara aparat penegak hukum (APH) hanya berpangku tangan.
"Seharusnya Presiden memberikan waktu untuk bertanyajawab dengan masyarakat, sehingga keluhan itu tersampaikan dan terselesaikan, seperti maraknya Narkoba di Labuhanbatu tercinta ini, sementara pihak APH hanya berpangku tangan tanpa mengambil tindakan, kalau Presiden yang turun tangan, kan bisa diambil keputusan hari itu juga, misalnya: apakah APH nya yang harus diganti?", terangnya.
Masih menurut Bung JB, Presiden juga harusnya memastikan apakah instruksi presiden (Inpres) dan kebijakan-kebijakan pusat lainnya terlaksana dengan baik.
"Presiden ketika turun kedaerah harusnya memastikan kebijakan yang dikeluarkannya, apakah terlaksana dengan baik, bukan hanya bagi-bagi sembako saja, itu sih hanya pencitraan dan tujuan politik tertentu saja, pastikan dong Inpres nomor 2 tahun 2020 tentang narkoba sudah terlaksana dengan baik apa tidak?", ucapnya memberikan saran dan kritiknya. (Red).
0 Komentar